Akan tetapi bagi Mr. Gulam pertarungan ini belum selesai, bahkan baginya ini baru babak permulaan ataupun babak pemanasan saja. Melihat Tri yang ayu itu sudah terkapar lemas itu dengan kedua matanya yang tertutup dan badannya yang langsing itu tergolek pasrah, menimbulkan suatu perasaan sensasi pada Mr. Gulam. Lelaki India tersebut sangat bersyukur bisa menguasai dan menikmati tubuh gadis ayu tersebut yang langsing dan mulus itu. Dengan penisnya yang besar masih terbenam dalam kemaluan gadis tersebut, Mr. Gulam memeluk badan Tri dan mengangkatnya dari sofa.
Sekarang badan yang langsing dari gadis tersebut digendong oleh lelaki tersebut, kedua bukit kecil dengan putingnya yang menonjol keras dari buah dada Tri tertekan rapat dan tergesek-gesek pada rambut-rambut lebat pada dada Mr. Gulam. Kepala Tri terkulai lemas bersandar pada pundak lelaki tersebut, kedua tangan Mr. Gulam memegang kedua bongkahan pantat Tri dan kedua kaki Tri melingkar pada pinggang Mr. Gulam. Dari belakang kelihatan belahan pantat Tri merekah dan penis hitam besar lelaki India tersebut masih bersarang di dalam liang kemaluan gadis tersebut yang menjepit rapat batang penis tersebut. Mr. Gulam membawa badan gadis tersebut merapat ke tembok ruangan tersebut, menekannya di tembok dan mulai menggerakan pantatnya sendiri maju mundur menekan pantat Tri ke tembok, akibatnya penisku yang hitam besar itu menerobos keluar masuk kemaluan Tri yang telah basah oleh cairan kenikmatan yang keluar pada waktu gadis itu mengalami orgasme. Gerakan pantat lelaki itu semakin lama semakin cepat dan tekanannya semakin dalam saja. Badan Tri menggeliat-geliat, "Ooohh.. oohh.. eehhmm..!" suara lirih terdengar keluar dari mulut Tri setiap kali lelaki tersebut menekan pantatnya dengan kuat.
Sementara sedang asyik-asyiknya Mr. Gulam mengerjai Tri yang telah lemas itu, tiba-tiba pintu apartement itu terbuka dari luar dan Raj Kumar yang katanya hendak membeli minuman masuk, kedua tangannya membawa minuman Fanta merah 2 botol besar. Dia melihat sejenak pada aksi Mr. Gulam yang sedang mengerjai Tri itu dengan senyum-senyum. Sementara itu Tri yang terkejut dengan kedatangan Raj tersebut, merasa sangat malu dan mencoba melepaskan diri dari Mr. Gulam, akan tetapi Mr. Gulam dengan ketat tetap memeluk Tri dan melanjutkan kegiatannya itu. Kemudian Mr. Gulam dengan tetap menancapkan penisnya ke dalam kemaluan Tri mengambil posisi duduk di sofa dengan kedua kakinya terjulur mengangkang di lantai dan Tri berada dalam posisi duduk di atas pinggul Mr. Gulam dengan kedua kakinya terkangkang di samping kiri kanan pinggul Mr. Gulam. Penis Mr. Gulam tetap berada dalam kemaluan Tri dan sekarang kedua tangan Mr. Gulam memegang pinggul Tri dan mengangkat ke atas dan menekan kembali ke bawah berulang-ulang sehingga kemaluan Tri sekarang yang terlihat aktif menelan dan mengeluarkan penis hitam besar itu.
Sementara itu Raj Kumar yang telah meletakkan minuman yang dibawanya ke atas meja, dengan cepat segera melepaskan baju yang dikenakannya beserta sekalian CD-nya, sehingga telanjang bulat. Terlihat senjatanya yang tidak kalah besarnya dengan Mr. Gulam telah tegang siap tempur. Badannya tegap berbulu dengan kedua pahanya yang gempal juga ditutupi rambut tebal. Kemudian Raj mendekati kedua orang yang sedang bergelut di sofa itu dan berjongkok di antara kedua kaki Mr. Gulam yang terbuka, sehingga posisinya tepat berada di belakang pantat Tri.
Melihat itu Tri segera menyadari akan bahaya yang bakal menimpanya dan mencoba memberontak, akan tetapi dengan cepat kedua tangan Mr. Gulam segera membekap badan Tri ke arah badannya, sehingga Tri tertelungkup di atas badan Mr. Gulam yang bersandar setengah tidur pada sofa. Rupanya dalam hal mengerjai wanita secara bersama-sama, ini bukan merupakan yang pertama kali mereka lakukan, pada 2 minggu yang lalu, mereka juga menggarap Kim Lan, cewek manis yang bertubuh putih langsing yang bekerja pada perusahaan tempat Raj Kumar bekerja. Masih terbayang-bayang di benak Raj bagaimana tubuh putih mulus Kim Lan menggeliat-geliat dan jeritan-jeritan tertahan yang keluar dari mulutnya, ketika penisnya mulai menerobos belahan pantat Kim Lan dalam posisi yang sama seperti saat ini. Raj bertekad untuk merasakan lagi pengalaman yang mengasyikan itu.
Raj yang telah berada tepat di posisi belakang pantat Tri, menundukan kepalanya dan menjilat-jilat pantat Tri. Lidahnya bermain-main pada lubang anus Tri, sehingga menimbulkan perasaan yang sangat geli pada Tri yang tidak bisa dilukiskan, akibatnya badan Tri menggeliat-geliat dengan kuat dan.. "Aagghh.. jaanggaan.. jaanggaan.. lakukan itu!" Tri berusaha melepaskan diri, akan tetapi bekapan tangan Mr. Gulam pada tubuhnya terlalu kuat, sehingga Tri hanya bisa menggerak-gerakan pantatnya ke kiri kanan, tetapi juga tidak bisa bergeser terlalu jauh, karena penis besar Mr. Gulam masih tertancap di dalam kemaluan Tri.
Raj melanjutkan kegiatannya itu dan sekarang dia membasahi pantat dan bagian anus Tri dengan ludahnya, sementara dengan ibu jarinya yang telah basah dengan ludah, mulai ditekan masuk ke dalam lubang anus Tri dan diputar-putar di sana. Tri terus menggeliat-geliat dan mendesah, "Jaannggaann jaannggaan.. aadduuhh.. aadduuhh.. saakiitt.. saakiitt..!" akan tetapi Raj tidak menanggapinya dan terus melanjutkan kegiatannya. Selang sesaat setelah merasa cukup membasahinya, Raj sambil memegang dengan tangan kiri penisnya yang telah tegang itu, menempatkan kepala penisnya tepat di tengah liang masuk anus Tri yang telah basah dan licin itu.
Kemudian Raj membuka belahan pantat Tri lebar-lebar. "aaduhh, janggaann! Sakkiit! aammpuunn, aammppuunn! Aagkkh" Raj mulai mendorong masuk, terus masuk. Sementara Tri menjerit-jerit dan menggelepar-gelepar kesakitan. Tri meronta-ronta tak berdaya, hanya semakin menambah gairah Raj untuk terus mendorong masuk. Tri terus menjerit, ketika perlahan seluruh penis hitam besar Raj masuk ke anusnya. "aauugghh..! Saakkiit! jerit Tri ketika Raj mulai bergerak pelan-pelan keluar masuk anus Tri. Akhirnya dengan tubuh berkeringat menahan sakit, Tri terkulai lemas tertelungkup di atas badan Mr. Gulam kelelahan dan tidak berdaya.
Secara berirama Raj menekan dan menarik penisnya dari lubang anus Tri, dimana setiap kali Raj menekan ke bawah, bukan saja penisnya yang terbenam ke dalam lubang anus Tri, tetapi penis Mr. Gulam juga tertekan masuk lebih dalam ke dalam lubang kemaluan Tri. Benar-benar sangat menyesakkan melihat kedua penis besar hitam itu berada di kedua lubang bawah Tri. Terlihat kedua kaki Tri yang terkangkang itu bergetar-getar lemah setiap kali Raj menekan masuk penisnya ke dalam lubang anusnya. Dalam kesakitan dan ketidakberdayaan itu, Tri telah pasrah menerima perlakuan kedua lelaki tersebut.
Tak lama kemudian mereka bertukar posisi, sekarang Raj duduk melonjor di sofa dengan penisnya tetap berada dalam lubang anus Tri, sehingga badan Tri tertidur telentang di atas badan Raj dengan kedua kakinya terpentang lebar ditarik melebar oleh kedua kaki Raj dari bawah dan Mr. Gulam mengambil posisi di atas Tri. Mr. Gulam mulai memompa penisnya keluar masuk kemaluan Tri, yang sekarang semakin basah saja, cairan pelumas yang keluar dari dalam kemaluan Tri mengalir ke bawah, sehingga membasahi dan melicinkan lubang anusnya, hal ini membuat penis Raj yang sedang bekerja pada lubang anusnya menjadi licin dan lancar, sehingga dengan perlahan-lahan perasaan sakit yang dirasakan Tri berangsur-angsur hilang diganti dengan perasaan nikmat yang merambat ke seluruh badannya.
Tri mulai dapat menikmati kedua penis besar laki-laki tersebut yang sedang menggarap kemaluan dan lubang anusnya. Perlahan-lahan perasaan nikmat yang dirasakannya melingkupi segenap kesadarannya, menjalar dengan deras tak terbendung seperti air terjun yang tumpah deras ke dalam danau penampungan, menimbulkan getaran hebat pada seluruh bagian tubuhnya, tak terkendali dan meletup menjadi suatu orgasme yang spektakuler melandanya. Setelah itu badannya terkulai lemas, Tri telentang pasrah seakan-akan pingsan dengan kedua matanya terkatup.
Melihat keadaan Tri itu semakin membangkitkan nafsu Mr. Gulam, lelaki tersebut menjadi sangat kasar dan kedua tangan Mr. Gulam memegang pinggul Tri dan lelaki tersebut menekan pinggulnya keras-keras ke depan dan "Aduuh.. aauugghh..!" keluh Tri merasakan seakan-akan vaginanya terbelah dua diterobos penis Mr. Gulam yang besar itu. Kedua mata Tri terbelalak, kakinya menggelepar-gelepar dengan kuatnya diikuti badannya yang meliuk-liuk menahan gempuran penis Mr. Gulam pada vaginanya.
Dengan buasnya Mr. Gulam menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan cepat dan keras, sehingga penisnya keluar masuk pada vagina Tri yang sempit itu. Mr. Gulam merasa penisnya seperti dijepit dan dipijit-pijit sedangkan Tri merasakan penis lelaki tersebut seakan-akan sampai pada dadanya, mengaduk-aduk di dalamnya, di samping itu suatu perasaan yang sangat aneh mulai terasa menjalar dari bagian bawah tubuhnya bersumber dari vaginanya, terus ke seluruh badannya terasa sampai pada ujung-ujung jari-jarinya.
Tri tidak bisa menggambarkan perasaan yang sedang menyelimutinya, akan tetapi badannya kembali serasa mulai melayang-layang dan suatu perasaan nikmat yang tidak dapat dilukiskan terasa menyelimuti seluruh badannya. Hal yang dapat dilakukannya pada saat itu hanya mengerang-erang, "aahh.. sshh oouusshh!" sampai suatu saat perasaan nikmatnya itu tidak dapat dikendalikan lagi serasa menjalar dan menguasai seluruh tubuhnya dan tiba-tiba meledak membajiri keluar berupa suatu orgasme yang dahsyat yang mengakibatkan seluruh tubuhnya bergetar tak terkendali disertai tangannya yang menggapai-gapai seakan-akan orang yang mau tenggelam mencari pegangan. Kedua kakinya berkelejotan. Dari mulut Tri keluar suatu erangan, "aaduhh.. laagii.. laagii.. oohh.. oohh.." Hal ini berlangsung kurang lebih 20 detik terus menerus. Sementara itu kedua lelaki itu terus melakukan aktivitasnya, dengan memompa penis-penis mereka keluar masuk vagina dan anus. Mr. Gulam menjadi sangat terangsang melihat ekspresi muka Tri dan tiba-tiba Mr. Gulam merasakan bagian dalam vagina Tri mulai bergerak-gerak melakukan pijitan-pijitan kuat pada keseluruhan batang penisnya. Gerakan kaki Tri disertai goyangan pinggulnya mendatangkan suatu kenikmatan pada penis kedua lelaki tersebut, terasa seperti diurut-urut dan diputar-putar.
Tiba-tiba secara bersamaan Mr. Gulam dan Raj merasakan sesuatu gelombang yang melanda dari di dalam tubuh mereka, mencari jalan keluar melalui penis masing-masing, terasa suatu ledakan yang tiba-tiba mendorong keluar, sehingga secara besamaan penis mereka terasa membengkak seakan-akan mau pecah dan.. "Aaduuh!" secara bersamaan tangan-tangan mereka memeluk erat-erat badan Tri dan pinggul mereka dengan kekuatan penuh yang satu menekan ke bawah dalam-dalam pada pinggul Tri yang mengakibatkan keseluruhan penisnya terbenam ke dalam vagina Tri, disertai suatu semburan sperma yang keluar dan menyemprot secara deras ke dalam vagina Tri, sedang Raj mengangkat ke atas pinggulnya mendorong masuk penis terbenam habis ke dalam lubang anus Tri, sambil menyemburkan cairan kental panas ke dalam lubang anus Tri. Menerima semburan cairan kental panas pada lubang kemaluan dan lubang anusnya Tri merasakan suatu sensasi yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, hanya reaksi badannya yang bergetar-getar dan ekspresi mukanya yang seakan-akan merasakan suatu kengiluan yang tak terbayangkan, diikuti badannya yang tergolek lemas, tanpa dapat bergerak. Tri terlena oleh kedahsyatan orgasme yang dialaminya dan diterima dari kedua lelaki tersebut.
Setelah beristirahat sejenak, Raj dengan cepat segera pulih kembali dan penisnya telah tegak dengan perkasa siap tempur. Tri yang masih telentang lemas di atas sofa tidak diberi kesempatan oleh Raj, segera ditindihnya. Dengan cepat penisnya dibenamkan ke dalam kemaluan Tri dan Raj Kumar terus mengerjai Tri yang kelihatan sudah sangat lemas dan hanya bisa menuruti saja apa yang diinginkan oleh Raj. Berkali-kali kelihatan Tri mengalami orgasme yang dahsyat, itu kelihatan tiap kali dari getaran tubuhnya yang diikuti oleh kedua kakinya yang berkelejotan. Kedua matanya terlihat sayu, seakan-akan orang yang sudah sangat mengantuk.
Mr. Gulam dan Raj Kumar terus mengerjai gadis ayu tersebut secara bergantian terus-menerus sampai menjelang sore hari. Tri mengalami orgasme berulang-ulang sepanjang waktu itu. Menjelang jam 5 sore mereka menghentikan kegiatannya, meninggalkan Tri yang telentang lemas di atas sofa dengan kaki yang terkangkang dan dari vaginanya masih mengalir sisa-sisa sperma dari kedua lelaki tersebut. Sejam kemudian setelah tenaganya pulih, Tri dengan tertatih-tatih bangkit dari sofa dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah itu bersama Mr. Gulam yang setengah memapahnya mereka pamitan dan Mr. Gulam mengantar Tri ke rumahnya. Sepanjang jalan pulang, Tri hanya bisa berdiam diri merenung akan apa yang baru saja dialaminya. Ada perasaan bingung yang melanda dirinya yaitu antara perasaan puas atas kenikmatan yang dirasakannya dan perasaan benci pada kedua lelaki tersebut atas perlakuan mereka terhadap dirinya.